niEn

yesTerDay is hiStorY tomoRow is miSterY todaY is giFt

Sunday, November 20, 2005

rInDu iTu iNdAh

Nilai seseorang akan terasa bila qta ditinggalkannya sesaat atau bahkan selamanya. Ketiadaannya memberikan arti yang luar biasa. Apapun yang ada padanya menjadi rentetan kenangan yang sangat mengesankan. Kekecewaan yang mendalam untuk hal yang seharusnya dapat kita lakukan ternyata belum sempat kita persembahkan. Percaya ga si, qta bakal senyum sendiri, ato nangis sendiri, ato ketawa sendiri, ato cemberut sendiri, semua itu mengisyaratkan bahwa sesungguhnya betapa bahagianya bila orang yang dibayangkan ada di sisi qta. Rindu? ya, satu kata yang tepat untuk merangkum semua rasa itu. Segenap rindu akan membawa pada rencana dan janji manis yang tak terbayangkan dan tak terduga...
wuiih…indahnya sebuah rindu, tak terukur oleh apapun..kqkqkqkq


-Lagi rindu ya niEn..eHm..eHm? ;)...:x... :"> -

Friday, November 11, 2005

maap, pEran VS kEikhlaSan

Lebaran identik dengan apa ya? Ketupat, lontong opor, rendang (ini klo di rumah niEn lo pren :d), baju baru, hari libur nasional (kqkqkqkqkq) dan maap2an. Maap2an? Knapa yah mesti maap2an? He..he..pertanyaan retoris! ngapain juga ditanyain…Semua orang juga tahu klo lebaran tu hari fitri…hari kemenangan setelah sebulan lamanya Alloh kasih bonus pahala buat kita. Tapi yang jadi pertanyaan niEn, apa maap2an tu sekedar icon lebaran? Sekedar melengkapi nuansa lebaran biar serasa komplit tu lebaran. Ketika jabatan tangan dan ucapan maap terlintas, mungkinkah itu suatu skenario? Skenario dalam sinetron Lebaran. Abis itu, ya udah…seketika peran protagonis berubah menjadi yang semula antagonis…smua kembali ke habitatnya masing-masing. Sinetron lebaran jam tayangnya dah abis..gitu ibaratnya.
Gimana kalo maap tu nempel dihati, bukan sekedar symbol atau formalitas tok. Maap yang dimulai dengan ketulusan. Maap yang dibarengi dengan kesadaran klo manusia tu gudangnya kesalahan, bukan manusia namanya klo ga pernah bikin salah (Kita manusia kan?kqkqkq). Maap yang bernafaskan cinta dan kasih sayang. Alloh yang super hebat and keren abizt aja mau maapin hambanya yang bersedia toubat kok. Masa si kita yang segelintir debu ga mo maapin sesama kita…sama-sama debu.(Iya ni si niEn..baca donk baca!!kqkqkq).Ya kalo’ kita masih bisa hidup seribu taon lagi, kalo' besok pagi ato engga tar sore dah ditransfer ke alam baka ma Alloh?..hiii..jadi merinding. niEn percaya pren, kalo’ maap tulus ikhlas datang dari hati..ditanggung senyum dan ucapan tu pasti sejukkkk banget, kaya’ pop ice di padang pasir yang luassss...cessssssss….iya ga sie?(iya kali’ …orang niEn juga blon pernah ke padang pasir…wakakaka).
niEn jadi bayangin betapa indahnya sebuah maap yang tulus…wah..kalo’ gini rasanya boleh donk lebaran tiap hari…lebaran bukan lagi sebuah skenario yang kudu dibuat-buat biar menarik..tapi memang suasana yang bernafaskan kesejukan…yang datangnya dari hati..bukan dari sebuah peran.

- Iya deh pokoknya dari lubuk hati yang paling dalem, niEn ucapin met Lebaran…met hari kemenangan buat kita semua…minal aidin wal faidzin…kalo’2 selama ini kedongkolan dari niEn masih nyelip di hati. Dahar kupat kaliyan santen kluwih…menawi lepat nyuwun ngapunten njihh…. -

Saturday, November 05, 2005

jAnGan pElit dEngAn diRi sEndiRi, prEn...

Alkisah di padang pasir ada tiga orang laki-laki setengah baya sedang menggembara. Nah, suatu malam turunlah hujan yang begitu lebatnya. Para pengembara pun mencari tempat berteduh. Akhirnya mereka menemukan sebuah gua.Tiga penggembara tadi pun berteduh di gua yang gelap tersebut. Hembusan angin sangat kencang bahkan sampai terdengar desisan suaranya. Petir menggelegar di seluruh penjuru langit. Karena kuatnya hembusan angin dan aliran air hujan yang sangat lebat, tiba-tiba bongkahan batu yang sangat besar bergeser hingga menutup pintu gua tersebut.Tiga pengembara tadi panik bukan kepalang.
Keesokan harinya hujan telah reda, tapi batu yang sangat besar itu masih menutup pintu goa. Tak ada satupun orang yang menolong mereka. Ketiga penggembara tadi berjuang sekuat tenaga untuk menggeser batu tersebut. Namun, tenaga yang dimiliki tak sepadan dengan besarnya batu itu. Ya, batu itu masih saja diam tak bergeser sedikitpun. Ketiga penggembara itu pun kelelahan dan kemudian terduduk lemas. Akhirnya mereka bersimpuh berdoa kepada Alloh. Penggembara pertama berdoa dengan lirih dan kyusuk.
”Ya Alloh Ya Rabb…hambaMu ini sangat berbakti pada orang tua. Engkau pasti mengetahui ketika ibu hamba sakit dan tidak bisa bangun, hamba merawatnya, hamba yang membersihkan kotorannya, hamba yang menyuapinya, hamba yang memandikannya, dan hamba juga mangmbil bagian susu anak hamba agar bisa diberikan pada ibu hamba. Begitu seterusnya sampai ibu hamba sehat kembali. Bila menurutMu ini adalah suatu kebaikan.tolong geserkan bongkahan batu di pintu goa itu ya Alloh.” tiba-tiba batu itupun menggeser sedikit, ketiga pengembara tadi tertegun melihat keanehan itu. Namun, celah yang ada belum cukup untuk pintu keluar mereka. Penggembara kedua dengan segera bersimpuh dan memohon pada Alloh
” Ya Alloh Maha Agung…Kau pasti Maha Mengetahui apa yang hamba lakukan untuk karyawan hamba. Saat itu ketika pembagian upah si karyawan tidak datang dan menghilang. Akhirnya upah karyawan hamba, hamba gunakan untuk membuka usaha baru. Usaha itupun berkembang dengan baik. Ketika karyawan hamba kembali lagi untuk meminta upahnya, hamba pun mengatakan kalau upah itu sudah menjadi usaha yang berkembang dengan baik. Hamba pun menyerahkan usaha tadi pada karyawan itu karena hamba sadar bahwa itu merupakan hak dia. Karyawan itu sangat bahagia. Bila semua itu menurutMu suatu kebaikan, tolong geserkan bongkahan batu itu ya Alloh” bersamaan dengan berakhirnya ucapan pengembara kedua, batu itupun bergerak perlahan.”terimakasih Ya Alloh” ucap mereka bertiga. Namun, celah yang ada itu masih saja belum cukup untuk dilewati mereka. Akhirnya pengembara ketiga bersimpuh dan memohon”Ya Alloh…Kau tentu mengetahui ketika hamba meminjamkan uang kepada keluarga miskin. Pada saat yang telah disepakati untuk membayar hutang keluarga miskin itu tetap tidak mampu membayar. Akhirnya pikiran picik hamba datang hamba meminta anak gadis mereka untuk memuaskan nafsu hamba.Bila mereka menyepakati maka hutang mereka lunas. Dengan berat hati dan tangis yang berderai-derai merekapun menyerahkan putri mereka. Namun, ketika putri mereka ada di depan hamba…tiba-tiba hamba merasa bersalah dan berdosa sekali bila hamba tetap memaksakan kehendak hamba. Akhirnya hamba mengembalikan putri mereka dan membebaskan hutang mereka. Bila menurutMu ini suatu kebaikan tolong berikan pintu goa pada kami ya Alloh…..” Pengembara ketiga dan pengembara yang lain bersujud dan menitikkan air mata. Dalam sekejap batu itu pun menggeser hingga pintu goa terbuka lebar seperti semula. Mereka bertiga tercengang, saling pandang, kemudian saling berpelukan.
“Allahu Akbar..Allahu Akbar!!!” seru mereka. Mereka pun kembali bersujud “Alhamdulillahirabbilalamin” ucap mereka dalam sujudnya.

-Itukah Kebaikan? Kata pak Ustadz kebaikan sebenernya ga semata bermanfaat bagi orang lain, siapapun itu. Namun, kebaikan yang kita tanam, insya Alloh akan kita tuai sendiri. Kebaikan kita sendirilahlah yang nantinya akan datang membantu disaat kesusahan kita. Kita manusia kan pren, ga boleh takabur n' ngrasa kalo' kita ga bakal dapet kesusahan. Kebaikan itulah yang akan menjadi lilin dalam kegelapan kita, pintu dalam kebuntuan kita, dan udara dalam kesesakan kita. Satu haI yang mungkin yang bisa dipetik, jangan pelit tuk berbuat baik pada siapapun dan apapun karena itu pertanda kita pelit sama diri kita sendiri…Menyesal ga pernah di awal kan pren?...setuju? (Setuju pak Ustadz.kqkqkqkq)he..he…-