niEn

yesTerDay is hiStorY tomoRow is miSterY todaY is giFt

Saturday, November 05, 2005

jAnGan pElit dEngAn diRi sEndiRi, prEn...

Alkisah di padang pasir ada tiga orang laki-laki setengah baya sedang menggembara. Nah, suatu malam turunlah hujan yang begitu lebatnya. Para pengembara pun mencari tempat berteduh. Akhirnya mereka menemukan sebuah gua.Tiga penggembara tadi pun berteduh di gua yang gelap tersebut. Hembusan angin sangat kencang bahkan sampai terdengar desisan suaranya. Petir menggelegar di seluruh penjuru langit. Karena kuatnya hembusan angin dan aliran air hujan yang sangat lebat, tiba-tiba bongkahan batu yang sangat besar bergeser hingga menutup pintu gua tersebut.Tiga pengembara tadi panik bukan kepalang.
Keesokan harinya hujan telah reda, tapi batu yang sangat besar itu masih menutup pintu goa. Tak ada satupun orang yang menolong mereka. Ketiga penggembara tadi berjuang sekuat tenaga untuk menggeser batu tersebut. Namun, tenaga yang dimiliki tak sepadan dengan besarnya batu itu. Ya, batu itu masih saja diam tak bergeser sedikitpun. Ketiga penggembara itu pun kelelahan dan kemudian terduduk lemas. Akhirnya mereka bersimpuh berdoa kepada Alloh. Penggembara pertama berdoa dengan lirih dan kyusuk.
”Ya Alloh Ya Rabb…hambaMu ini sangat berbakti pada orang tua. Engkau pasti mengetahui ketika ibu hamba sakit dan tidak bisa bangun, hamba merawatnya, hamba yang membersihkan kotorannya, hamba yang menyuapinya, hamba yang memandikannya, dan hamba juga mangmbil bagian susu anak hamba agar bisa diberikan pada ibu hamba. Begitu seterusnya sampai ibu hamba sehat kembali. Bila menurutMu ini adalah suatu kebaikan.tolong geserkan bongkahan batu di pintu goa itu ya Alloh.” tiba-tiba batu itupun menggeser sedikit, ketiga pengembara tadi tertegun melihat keanehan itu. Namun, celah yang ada belum cukup untuk pintu keluar mereka. Penggembara kedua dengan segera bersimpuh dan memohon pada Alloh
” Ya Alloh Maha Agung…Kau pasti Maha Mengetahui apa yang hamba lakukan untuk karyawan hamba. Saat itu ketika pembagian upah si karyawan tidak datang dan menghilang. Akhirnya upah karyawan hamba, hamba gunakan untuk membuka usaha baru. Usaha itupun berkembang dengan baik. Ketika karyawan hamba kembali lagi untuk meminta upahnya, hamba pun mengatakan kalau upah itu sudah menjadi usaha yang berkembang dengan baik. Hamba pun menyerahkan usaha tadi pada karyawan itu karena hamba sadar bahwa itu merupakan hak dia. Karyawan itu sangat bahagia. Bila semua itu menurutMu suatu kebaikan, tolong geserkan bongkahan batu itu ya Alloh” bersamaan dengan berakhirnya ucapan pengembara kedua, batu itupun bergerak perlahan.”terimakasih Ya Alloh” ucap mereka bertiga. Namun, celah yang ada itu masih saja belum cukup untuk dilewati mereka. Akhirnya pengembara ketiga bersimpuh dan memohon”Ya Alloh…Kau tentu mengetahui ketika hamba meminjamkan uang kepada keluarga miskin. Pada saat yang telah disepakati untuk membayar hutang keluarga miskin itu tetap tidak mampu membayar. Akhirnya pikiran picik hamba datang hamba meminta anak gadis mereka untuk memuaskan nafsu hamba.Bila mereka menyepakati maka hutang mereka lunas. Dengan berat hati dan tangis yang berderai-derai merekapun menyerahkan putri mereka. Namun, ketika putri mereka ada di depan hamba…tiba-tiba hamba merasa bersalah dan berdosa sekali bila hamba tetap memaksakan kehendak hamba. Akhirnya hamba mengembalikan putri mereka dan membebaskan hutang mereka. Bila menurutMu ini suatu kebaikan tolong berikan pintu goa pada kami ya Alloh…..” Pengembara ketiga dan pengembara yang lain bersujud dan menitikkan air mata. Dalam sekejap batu itu pun menggeser hingga pintu goa terbuka lebar seperti semula. Mereka bertiga tercengang, saling pandang, kemudian saling berpelukan.
“Allahu Akbar..Allahu Akbar!!!” seru mereka. Mereka pun kembali bersujud “Alhamdulillahirabbilalamin” ucap mereka dalam sujudnya.

-Itukah Kebaikan? Kata pak Ustadz kebaikan sebenernya ga semata bermanfaat bagi orang lain, siapapun itu. Namun, kebaikan yang kita tanam, insya Alloh akan kita tuai sendiri. Kebaikan kita sendirilahlah yang nantinya akan datang membantu disaat kesusahan kita. Kita manusia kan pren, ga boleh takabur n' ngrasa kalo' kita ga bakal dapet kesusahan. Kebaikan itulah yang akan menjadi lilin dalam kegelapan kita, pintu dalam kebuntuan kita, dan udara dalam kesesakan kita. Satu haI yang mungkin yang bisa dipetik, jangan pelit tuk berbuat baik pada siapapun dan apapun karena itu pertanda kita pelit sama diri kita sendiri…Menyesal ga pernah di awal kan pren?...setuju? (Setuju pak Ustadz.kqkqkqkq)he..he…-

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home