niEn

yesTerDay is hiStorY tomoRow is miSterY todaY is giFt

Monday, December 22, 2008

-unTukmu-

Bila sampai saat ini aku masih berkata tidak itu karena aku tidak tahu
Aku hanya menikmati aku sebagai manusia, bukan sebagai engkau
Bila sampai saat ini aku masih begini itu karena kekuranganku
Bukan karena engkau, bukan karena kekuranganmu

Kadang aku ingin berjalan sendiri
Pandanganku lurus kedepan
Langkahku tegap mendongak
suaraku lantang bergema
Aku merasa bahwa aku adalah aku
Bukan karena engkau
Egois memang

Kupaksakan melihat aku,
Dan aku sadar jika aku memang egois
Aku tidak pernah mengerti tentang pengorbanan di balik sejuk diammu
Di balik kata-kata merdumu
Di balik wajah teduhmu
Di balik belai cintamu

Jauh, aku sangat mengerti bahwa rasamu selalu buat aku
Aku mengerti tiap tetes air mataku selalu ada di urat nadimu
Aku mengerti tiap merah jambuku selalu mengalir di setiap laju darahmu
Aku mengerti tiap semangatku selalu menetes di tiap butir peluhmu
Aku mengerti, Ibu
Tapi mengapa aku tidak tahu

Aku ingin kau merasa melahirkan seorang manusia
Bukan segelintir debu
Aku ingin mengukir indah cinta dalam hatimu
Tapi aku belum memberi, Ibu
Walau berulangkali kau katakan bahagia
Tapi aku belum memberi

Sampai hembusku ini
Kemanapun langkahku, kau tetap kembaliku
Apapun yang kupunya, pelukmu yang terindah dalam hidupku

Ada dan tiadamu, hidupku selalu menyatu dalam Ibu
Sayapku adalah nafasmu

Jangan katakan maaf untukku, Ibu
Tak ada yang salah dalam setiap hembusmu
Semua terlalu benar untukku
Semua terlalu mahal untukku

Dan
Kelak, ada yang paling indah dalam hidupku
Aku janji…itu buatmu
Hanya untukmu

Selamat Ulang Tahun, Ibu
Orang yang paling bahagia adalah aku
karena DIA masih memintamu untuk menemaniku
DIA akan selalu memelukmu seperti kau tulus memelukku
Karena DIA terlalu mencintaimu,
ibuku

Thursday, December 18, 2008

keahlian dalam editor

Ni tulisan bagus bener lo, rugi deh buat dilewatin.

Saya punya cinta, tapi tak punya hasrat.
Saya punya hasrat, tapi tak punya kemampuan.
Saya punya kemampuan, tapi tak punya cinta dan hasrat.
Saya punya kebingungan mengapa saya tak bisa mencinta, berhasrat, dan berkemampuan sekaligus.
Saya tertatih dan kehilangan bnayak momen terbaik dalam hidup.
Saya pecundang yang mengatakan: "Itu bisa, tapi sulit dilakukan!"; Bukan pemenang yang mengatakan: "Itu sulit, tapi bisa dilakukan!"

Menulis dan Menyunting, dua karib yang tumbuh kembang atas nama cinta, hasrat, serta keahlian. Writing is a quite life, publishing is an active life. Penulis dan Penyunting, dua profesi yang saling menopang. Naskah dan Penerbit dua subjek yang saling bersinergi. Tiga hal yang menyatukan keduanya adalah love, passion, and skill.

Sering orang mengaku jatuh cinta pada menulis meskipun ia seorang dokter, insinyur, sarjana pertanian, atau bahkan seorang akuntan. Sepertinya ia kemudian dilahirkan kembali menjadi penulis. Ia punya cinta dan ia punya hasrat yang menggebu. Namun, ia tidak tahu bagaimana menyalurkannya dan bagaimana bisa ia menguasai semuanya. Apakah cukup otodidak? Apakah cukup dengan training-training penulisan yang dibumbui kecap motivasi? Ia memang harus mencarinya. Mengenali hutan, bukan mengenali pepohonan.

Ada juga teman di penerbit yang mengaku jatuh cinta pada menyunting dan ingin benar melakoni diri sebagai editor. Modalnya terkadang cuma ijazah S1, ditambah cinta serta hasrat dalam dunia penulisan dan penerbitan. Terkadang cinta dan hasrat mereka dicurigai apakah karena memang tidak kunjung mendapatkan pekerjaan layak sesuai dengan ijazah mereka. Alhasil, mereka punya cinta dan hasrat yang dipaksakan. Mereka abai terhadap skill karena yang dikira menyunting adalah sekadar persoalan membaca dan membetulkan titik koma--skill tingkat standar yang perlu dimiliki seorang editor.

Ada 25 rangking atas pengetahuan/ keahlian yang diharapkan dari seorang editor:
1. Tata bahasa, ejaan, dan tanda baca;
2. Akurasi dan pemeriksaan fakta;
3. Keterbacaan, kejelasan, dan struktur kalimat;
4. Pengetahuan umum;
5. Struktur cerita, organisasi, dan isi;
6. Konsentrasi pada etiket;
7. Penulisan dan pengembangan judul;
8. Pemikiran analitis dan kritis;
9. Penerapan gaya selingkung;
10. Pemotongan tulisan;
11. Pengambilan keputusan dan penyeleksian;
12. Konsentrasi pada persoalan hukum/undang- undang;
13. Memahami angka;
14. Editing melalui komputer secara mekanik;
15. Layout dan desain halaman;
16. Editing foto dan bahan grafis;
17. Prosedur editotorial dan organisasi;
18. Bekerja dengan file dan jaringan (komputer);
19. Spesifikasi bidang editing (mis: kesehatan);
20. Bekerja sama dalam tim;
21. Penguasaan software DTP;
22. Tipografi;
23. Penanganan bahan informasi dalam bentuk grafis/piktorial editing;
24. Penggunaan warna;
25. Penguasaan software untuk editing foto/gambar.
(Versi ini dikutip dari Creative Editing karya Dorothy A. Bowels dan Diana L. Borden, 2004)

Is there a book inside you? Kais-kaislah dengan cinta, hasrat, dan keahlian hingga kita menemukan makna dalam menulis dan menyunting. Dua pekerjaan itu bukan lagi menjadi pekerjaan, tetapi sudah berubah menjadi visi dan misi yang dilakukan dengan sangat menyenangkan.

Menulis dan menyunting bukan kegiatan ajaib. Keduanya bisa dikuasai oleh siapa pun, tetapi tidak gampang untuk dikuasai menjadi ahli. Keduanya niscaya membutuhkan cinta, hasrat, dan keahlian untuk tumbuh kembang. Pupuknya adalah niat, motivasi, dan doa (baca: harapan). Jangan harap menulis dan menyunting subur tanpa pupuk. Dan jangan harap bertani sukses tanpa kegigiha n meskipun stok pupuk Anda berlimpah.

Salam optimisme!

(#1 Catatan akhir tahun Bambang Trim)
Lakukan sebelum orang lain memikirkannya!

Aku copas dari imel

Hmm… sayah banget tuh, bermanfaat banget buat motivasi.

makasih Pak Bambang Trim, tulisannya saya forward ke temen2.